Andai ku tahu tiap risalah tetes air hujan
Mungkin langkahku tak akan segontai ini
Aku akan berdiri tegak
Melawan getir yang selalu melekat
Mungkin langkahku tak akan segontai ini
Aku akan berdiri tegak
Melawan getir yang selalu melekat
Kemelut di dada tak kunjung mereda
Aku bak pesakitan
Bisik cerca, umpat, dan makian terus menggema
Memenggal sedikit demi sedikit kenangan indah
Aku bak pesakitan
Bisik cerca, umpat, dan makian terus menggema
Memenggal sedikit demi sedikit kenangan indah
Padam
sudah api ambisiku
Dingin kian merasuk, memutus asa sampai ke kalbu
Maka matilah aku dalam pengadilan rasaku
Apa yang kulihat kini hanyalah perdu, dan perdu...
Dingin kian merasuk, memutus asa sampai ke kalbu
Maka matilah aku dalam pengadilan rasaku
Apa yang kulihat kini hanyalah perdu, dan perdu...
No comments: