Sengaja kutulis sebuah puisi malam ini
Agar kelak kau tahu
Betapa rindu keras kepala,
mendistorsi sang waktu
Di sinilah jasadku teronggok, layu...
di antara hingar bingar kota,
di antara gemerlap gedung-gedung tua
Aku hanya tergelak menantang
Meratap sepi yang enggan beranjak dari
muka bumi
Di mana kau?
Berapa jarak yang harus kutempuh lagi?
Aku lelah sendiri,
mengeja batas yang tak pernah kuketahui
No comments: