Kurindu kerinduan yang kau dendangkan kala kau
rindu
Di bawah pohon di tepi jalan itu,
Kau tengadahkan wajah, meminta angin meniupkan namaku
Kau tengadahkan wajah, meminta angin meniupkan namaku
Sebuah bisikan lembut pun menyusup melalui celah
jiwaku
Mengetuk pintu kesadaranku
Aku terjaga
Rupanya kerinduan mencecarku juga
Membidikku perlahan, hanya menyisakan dahaga
Bersabarlah!
Akan kutemui dirimu di sana
Meski mimpi-mimpi semalam membumbung tinggi bak
jelaga
No comments: